Memperingati
Hari G30S PKI
G30S merupakan gerakan yang bertujuan untuk
menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengubah Indonesia menjadi
negara komunis. Gerakan ini dipimpin oleh DN Aidit yang saat itu merupakan
ketua dari Partai Komunis Indonesia (PKI).
Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD
Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di
kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya. Jenazah ketujuh perwira TNI AD itu ditemukan selang
beberapa hari kemudian.
Keenam perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang
menjadi korban dalam peristiwa ini adalah:
- Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani
- Mayor Jendral Raden Soeprapto
- Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
- Mayor Jendral Siswondo Parman
- Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan
- Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo
Sementara itu, Panglima TNI AH Nasution yang
menjadi target utama berhasil meloloskan diri. Tapi, putrinya Ade Irma Nasution
tewas tertembak dan ajudannya, Lettu Pierre Andreas Tendean diculik dan
ditembak di Lubang Buaya.
Keenam jenderal di atas beserta Lettu Pierre
Tendean kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. Sejak berlakunya UU
Nomor 20 tahun 2009, gelar ini juga diakui sebagai Pahlawan Nasional.
Selain itu, beberapa orang lainnya juga menjadi
korban pembunuhan di Jakarta dan Yogyakarta. Mereka adalah:
- Brigadir Polisi Ketua Karel Satsuit Tubun
- Kolonel Katamso Darmokusumo
- Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto
Setelah peristiwa G30S/PKI rakyat menuntut
Presiden Soekarno untuk membubarkan PKI. Soekarno kemudian memerintahkan Mayor
Jenderal Soeharto untuk membersihkan semua unsur pemerintahan dari pengaruh
PKI.
Soeharto bergerak dengan cepat. PKI dinyatakan
sebagai penggerak kudeta dan para tokohnya diburu dan ditangkap, termasuk DN
Aidit yang sempat kabur ke Jawa Tengah tapi kemudian berhasil ditangkap.
Anggota organisasi yang dianggap simpatisan atau
terkait dengan PKI juga ditangkap. Organisasi-organisasi tersebut antara lain
Lekra, CGMI, Pemuda Rakyat, Barisan Tani Indonesia, Gerakan Wanita Indonesia
dan lain-lain.
Berbagai kelompok masyarakat juga menghancurkan
markas PKI yang ada di berbagai daerah. Mereka juga menyerang lembaga, toko,
kantor dan universitas yang dituding terkait PKI.
Pada akhir 1965, diperkirakan sekitar 500.000
hingga satu juta anggota dan pendukung PKI diduga menjadi korban pembunuhan.
Sedangkan ratusan ribu lainnya diasingkan di kamp konsentrasi.
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini