PILIH SPU 0? SIAPA TAKUT!
Sumbangan Pengembangan Universitas atau yang lebih dikenal sebagai SPU merupakan sumbangan sukarela yang dikenakan kepada mahasiswa/i atau orang tua mahasiswa/i atau wali mahasiswa/i atau pihak yang membiayainya yang berasal dari Jalur Penerimaan Mahasiswa Mandiri. SPU sangatlah berbeda dengan UKT. UKT atau Uang Kuliah Tunggal dibayarkan setiap semester dengan ketentuan nominal yang telah ditentukan oleh universitas berdasarkan penghasilan orang tua mahasiswa. Sedangkan SPU hanya dibayarkan sekali pada awal masuk perguruan tinggi dan bisa membayar secara diangsur dengan ketentuan dari setiap universitas. SPU lebih diperuntukan kepada mahasiswa yang berhasil masuk ke universitas melalui Jalur Mandiri.
SPU bertujuan untuk pengembangan universitas, terutama pengembangan sarana dan prasarana akademik, pengembangan fasilitas pembelajaran dan pengembangan mutu pendidikan yang nantinya membantu dan memudahkan mahasiswa selama menempuh pendidikan di universitas tersebut. Contohnya saat mahasiswa mengikuti perlombaan atau melakukan studi banding maupun kunjungan kerja.
SPU mempunyai beragam nominal yang dapat dipilih sesuai dengan kemampuan mahasiswa/I mulai dari Rp0 rupiah untuk mereka yang tidak bersedia menyumbang dan minimal Rp750.000,00 (Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) untuk mereka yang bersedia menyumbang. Nominal ini ditentukan langsung oleh tiap-tiap perguruan tinggi negeri dan setiap mahasiswa berhak untuk memilih nominal sesuai dengan kemampuan ekonomi masing – masing.
Banyak yang mengira jika mereka memilih SPU dengan nominal yang besar, maka kemungkinan untuk diterima di universitas tersebut juga akan besar. Padahal, SPU bukanlah kriteria kelolosan dalam proses penerimaan mahasiswa baru Jalur Mandiri. Kriteria penerimaan mahasiswa melalui Jalur Mandiri tetap pada perolehan nilai masing – masing mahasiswa. Jika mahasiswa mendapatkan nilai tinggi saat tes ujian masuk, maka kemungkinan mahasiswa tersebut diterima juga akan besar. Oleh karena itu, saat pemilihan nominal SPU janganlah gegabah dengan memilih nominal yang tinggi, pilihlah yang sesuai dengan tingkatan ekonomi masing – masing mahasiswa.
-ARIANTI FEBRIANI-
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini