Feminisme di Era
Milenial
Feminisme merupakan
konsep kesetaraan gender yang masih terus digaungkan hingga saat ini. Feminisme
juga kerap mengundang pro dan kontra. Namun tidak dipungkiri bahwa gerakan ini
memiliki banyak manfaat untuk wanita sekaligus bagi para pria. Ide besar
feminisme adalah memberikan hak dan kesempatan yang sama antara wanita dan pria
dalam berbagai hal, mulai dari pekerjaan, hak politik, hingga peran dalam
keluarga serta masyarakat. Salah satu kesalahan persepsi tentang feminisme
adalah gerakan ini dilihat semata-mata sebagai usaha para wanita untuk menjadi
lebih hebat dari pria sehingga pria merasa terintimidasi. Bahkan di kalangan
wanita sendiri, tidak sedikit yang menganggap feminisme sebagai cara berpikir
perempuan yang ingin memberontak dari kodratnya. Padahal, feminisme lebih
bertujuan untuk menyetarakan hak wanita dengan para pria yang dalam banyak
tradisi dianggap sebagai gender yang lebih superior. Feminisme juga
memungkinkan wanita untuk bebas memilih jalan hidupnya sendiri, sekalipun
pilihannya tidak sejalan dengan pandangan umum yang berlaku di masyarakat.
Perempuan kini telah dapat bersaing di dunia global bersama kaum laki-laki
bahkan sudah ada beberapa perempuan Indonesia yang kini telah menginspirasi
anak-anak bangsa serta sudah banyak pula perempuan yang masuk dalam
pemerintahan dan berkontribusi pada pemutusan kebijakan. Sebut saja tokoh-tokoh
publik wanita yang menginspirasi seperti Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Susi
Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan), Tri Rismaharini (Walikota
Surabaya), Najwa Shihab (Jurnalis), Dian Pelangi (Desainer), Anggun (Penyanyi),
Liliana Natsir (Atlet Bulutangkis), Dewi Lestari (Penulis) dan masih banyak
lagi perempuan inspiratif lainnya. Hal tersebut sejatinya sudah dapat membuka
mata kita bahwa di era modern dan milenial saat ini, kedudukan seorang
perempuan dapat dikatakan setara dengan laki-laki. Satu hal yang pasti, kini
gender tak lagi dipandang sebagai sesuatu yang berat sebelah melainkan sudah
menjadi hal yang layak untuk dihormati, gender tak lagi dipandang sebagai
tembok penghalang bagi kaum perempuan untuk mencapai suatu tujuan dalam hidup.
Perempuan milenal saat ini rata-rata menikmati pendidikan yang lebih baik
ketimbang ibu atau neneknya. Generasi milenial saat ini adalah generasi paling
terdidik. Kondisi ini menjadikan generasi milenial utamanya perempuan yang
makin kritis terhadap ketidakadilan berbasis gender yang masih ada di
lingkungan mereka. Sejatinya feminisme bisa membantu kita sebagai masyarakat
Indonesia untuk memenuhi hak keadilan gender dan membebaskan semua orang untuk
dapat memilih apa yang terbaik bagi mereka. Emansipasi wanita kini mulai
terdorong, namun hal ini juga turut menyisakan pertanyaan besar perihal sejauh
mana batas kebebasan perempuan ini akan melebar.
-Agil Prasojo
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini