Saat ini dunia tengah digemparkan dengan
mewabahnya suatu penyakit yang muncul akibat virus baru yang dikenal dengan
nama COVID-19. Virus ini diketahui pertama kali pada tanggal 31 Desember 2019
di Kota Wuhan Provinsi Hubei Tiongkok yang sekarang sudah menyebar keseluruh
dunia. Sehingga pada tangal 11 Maret 2020, WHO menetapkan wabah COVID-19 ini sebagai
pandemik global. Hingga saat ini pada tanggal 14 Mei 2020, virus tersebut sudah
menyerang 4,44 juta manusia diseluruh dunia dan di Indonesia sendiri sudah
menyerang 16.006 manusia.
Sudah
banyak upaya yang dilakukan pemerintah saat ini untuk memutus rantai penyebaran
virus dengan mengurangi aktivitas diluar rumah dan berkumpul dengan orang
banyak. Salah satunya yang terkena dampaknya yaitu dibidang pendidikan. Saat
ini sekolah dan universitas memindahkan sistem pendidikan mereka menjadi “Pembelajaran
Jarak Jauh” atau biasa disingkat PJJ. Sistem ini membuat para pelajar melakukan
kegiatan belajar-mengajar seperti biasanya namun bedanya kita dapat
mengaksesnya dari rumah. Berbagai jenis aplikasi pun turut digunakan untuk
mendukung agar PJJ berjalan dengan lancar, seperti melakukan diskusi melalui
grup whatsapp, melakukan video call menggunakan Zoom,
menggunakan google classroom untuk mengumpulkan tugas dan aplikasi lain-lainnya.
Sesuai
dengan judulnya, “siklus” yang dimaksud disini adalah alur yang dilalui para
pelajar dan tenaga pendidik dalam melaksanakan PJJ ini. Sama saat seperti kita
melakukan pembelaran secara tatap muka, diawali dengan melakukan penyampaian
materi oleh para guru dan dosen. Biasanya mereka menggunakan sistem video
call grup agar penyampaian materi tersampaikan seperti pada saat dikelas
dan tetap bisa bertatap muka dengan para siswa dan mahasiswanya. Tetapi, ada
juga beberapa yang melakukan sistem diskusi dengan para tenaga pendidik
mengirimkan materi saja lalu kita sebagai pelajar membacanya sendiri dan kita
tinggal menanyakan bagian yang tidak dimengerti. Selanjutnya, seperti saat di
kelas para guru atau dosen akan memberikan tugas untuk dikerjakan bisa berupa
tugas kelompok ataupun tugas individu. Dengan adanya aplikasi seperti Zoom, penyampaian
hasil diskusi kelompok pun dengan mudahnya dapat dilakukan dirumah
masing-masing. Pengumpulan tugas pun sangat efisien bisa melalui Whatsapp,
Edmodo, Google Classrom dan lain-lainnya.
Tentu
saja ada berbagai kendala yang dihadapi. Kendala pertama, karena melakukan
sistem pembelajaran jarak jauh tentu saja kita membutuhkan internet. Sayangnya
sinyal intenet di Indonesia sendiri masih tidak merata. Masih ada berbagai
daerah yang sinyalnya masih 3G atau bahkan lebih parahnya lagi tidak ada
internet sama sekali. Kedua, para tenaga pendidik yang sudah berumur biasanya
gagap tekonologi (gaptek). Sehingga penyampaian materi tidak tersalurkan.
Ketiga, beberapa guru ataupun dosen hanya memberikan tugas dan tidak melakukan
penyampaian materi dan hanya memberikan tugas kepada siswa dan mahasiswanya.
Sehingga banyak pelajar yang mengeluhkan diberikan tugas yang banyak dengan waktu
pengumpulan tugas yang berdekatan padahal kalau belajar seperti biasa tidak
sebanyak ini. Dan yang terakhir, kondisi rumah yang tidak kondisif. Ada
beberapa orang tua yang tidak mengerti karena melihat anaknya dirumah sehingga
memberikan “pekerjaan rumah”.
-Gita Astika
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini