Akibat
dari pandemi covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan
untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Upaya yang
dilakukan oleh pemerintah di Indonesia salah satunya dengan menerapkan himbauan
kepada masyarakat agar melakukan physical distancing yaitu
himbauan untuk menjaga jarak diantara masyarakat, menjauhi aktivitas dalam
segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang
melibatkan banyak orang. Upaya tersebut ditujukan kepada masyarakat agar dapat
dilakukan untuk memutus rantai penyebaran pandemi covid-19 yang terjadi saat
ini.
Pendidikan di Indonesia pun
menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi covid-19
tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di
Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan
mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem
dalam jaringan (daring). Dengan menggunakan
sistem pembelajaran secara daring ini,
terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru, seperti
materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru
mengganti dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi siswa karena
tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak.
Permasalahan lain dari adanya sistem
pembelajaran secara online ini adalah akses informasi yang terkendala oleh
sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi. Siswa terkadang
tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya
mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru. Belum
lagi bagi guru yang memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada siswa,
membuat ruang penyimpanan gadget semakin
terbatas. Penerapan pembelajaran online juga
membuat pendidik berpikir kembali, mengenai model dan metode pembelajaran yang
akan digunakan. Yang awalnya seorang guru sudah mempersiapkan model
pembelajaran yang akan digunakan, kemudian harus mengubah model pembelajaran
tersebut.
Berapa jumlah pelajar saat ini di Indonesia? Menurut
sumber data kemendikbud RI Jumlah
peserta didik untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 25,49 juta jiwa atau
sebesar 56,26% dari total perserta didik yang mencapai 45,3 juta jiwa. Adapun
peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencapai 10,13 juta jiwa (22,35%).
Sedangkan peserta didik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 4,78 juta
jiwa (10,56%) dan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 4,9 juta jiwa
(10,83%).
Puluhan juta murid perlu belajar di rumah dengan
metode pembelajaran jarak jauh, Setidaknya terdapat 68.729.037 murid yang
belajar di rumah.
Walaupun pendidikan di Indonesia ikut
terdampak adanya pandemi covid-19 ini, namun dibalik semua itu terdapat manfaat
dan pelajaran yang dapat diambil seperti dapat meningkatkan kesadaran pelajar untuk
menguasai kemajuan teknologi saat ini.
-Ahmad Shidqi
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini