Kesetaraan gender adalah pandangan bahwa semua orang
harus menerima perlakuan yang setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan
identitas gender mereka. Kesetaraan gender merupakan jantung dari pekerjaan
yang layak. Isu kesetaraan gender tidak hanya terjadi di negara-negara
berkembang saja seperti Indonesia, tetapi telah menjadi isu menarik di dunia.
Hasil penelitian Bank Dunia menyebutkan, tingkat
kesejahteraan secara global dapat meningkat 21,7%, jika kesetaraan gender
diimplementasikan. Sebaliknya, kerugian pada human capital wealth secara global
diperkirakan mencapai US$ 160,2 triliun akibat dari ketidaksetaraan gender.
Sebenarnya jika kesetaraan gender diterapkan secara konsisten, maka dapat
menimbulkan dampak positif secara luas, baik untuk korporasi, komunitas, bahkan
untuk negara. Secara Global berdasarkan hasil penelitian kolaborasi UN Women
dan UN Global Compatc atau WEPs, perusahaan yang mempertimbangkan kesetaraan
gender pada jajaran dewan direksi, bisa menghasilkan keuntungan 21 persen lebih
tinggi dari perusahaan lain yang tidak mengimplementasika kesetaraan gender.
Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
Sumiyati dalam closing remaks-nya menyatakan jumlah perempuan di Indonesia
sekitar 140 juta jiwa merupakan kekuatan bangsa. Sebaliknya, jika jumlah itu
tidak mampu dimanfaatkan, akan menjadi kerugian bagi bangsa ini apabila
perempuan tidak dapat menyumbangkan kontribusi konkret bagi pembangunan
Indonesia. “To empower bukan sekadar to give power. Seperti halnya laki-laki
yang memiliki kekuasaan, perempuan secara alamiah juga memiliki kekuasaan
dengan ciri yang berbeda dengan laki-laki, sehingga kontribusinya dapat memberi
nilai tambah bagi tempat mereka bekerja. Konsep empowerment yang dibutuhkan
perempuan bukanlah to be given power, melainkan to be given opportunity,” tegas
Sumiyati.
Tetapi banyak perusahaan di dunia
masih enggan mempekerjakan lebih banyak perempuan di kantor maupun di fasilitas
produksinya karena berbagai alasan, lalu apakah kesetaraan gender itu buruk
atau positif bagi pertumbuhan bisnis ?
-Sarah Siky-
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini