Saat ini populasi penyu terus mengalami penurunan. Bahkan kepunahan penyu pun semakin terangkat ke permukaan. Populasi spesies penyu
terus mengalami penurunan karena berbagai macam hal, seperti pemanfaatan penyu
sebagai hewan peliharaan, makanan, perubahan iklim, dan yang paling signifikan
adalah karena rusaknya ekosistem habitat penyu. Ya habitat penyu adalah laut.
Saat ini, ekosistem laut tak lagi
sama. Dominasi sampah dan limbah telah menjadikan biota lautnya tak lagi bisa
bernapas lengang. Sampah yang paling membahayakan ekosistem laut adalah
plastik.
Bagaimana
plastik sampai ke laut? Tentu saja karena masyarakat membuang sampahnya ke
sungai. Sampah
itu mengalir mengikuti arus sungai ke muara hingga ke laut.
Mikro
plastik tidak hanya membunuh penyu dan biota laut lain.
Dalam jangka panjang, manusia juga akan terdampak karena mengkonsumsi ikan dan
produk laut lainnya. Ikan yang sudah menelan mikro plastik, menyerap racunnya,
dan kemudian berpindah ke manusia yang memakannya.
Yang menakutkan dari sampah plastik yang
masuk ke laut, adalah sampah plastik tidak bisa terurai. Jadi, ketika sudah masuk
ke perairan butuh waktu ratusan tahun untuk terurai. Hal itu akan menjadi
ancaman serius jika nanti termakan oleh binatang laut, biota laut, oleh
mikrorganisme laut.
Bila hal ini terus terjadi, bukan tidak
mungkin bila dalam beberapa tahun ke depan spesies penyu akan benar-benar punah.
Tidak
bisa dipungkiri, plastik merupakan temuan yang sangat bermanfaat
sepanjang perjalanan sejarah manusia. Plastik mempunyai sifat yang tahan air,
tahan lama, dan praktis sehingga dianggap paling tepat sebagai kemasan atau
pelindung segala hal. Tanpa sadar, kehidupan kita begitu bergantung dengan
benda ini.
Hingga
saat ini, belum ditemukan metode paling tepat untuk membersihkan sampah plastik
dari laut. Satu-satunya cara, adalah mengurangi penggunaan plastik, dan satu
hal yang pasti, tidak membuang sampah ke sungai. Jika tidak, maka laut akan
menjadi tempat sampah raksasa bagi penduduk bumi. Sampah plastik yang berakhir di lautan
sangat berpotensi mencemari dan memberikan dampak yang serius bagi keseimbangan
ekosistem di laut.
Jika tidak ingin sampah plastik semakin menumpuk di rumah
atau di lingkungan tempat tinggal. Salah satu caranya adalah dimanfaatkan kembali alias di daur ulang. Tidak hanya mengurangi
volume sampah plastik di lingkungan tempat tinggal. Hal ini juga bisa dijadikan
sebagai lahan bisnis baru.
Sekarang banyak produk barang pakai seperti tas bahkan
keranjang pakaian yang berbahan dasar dari sampah plastik. Lumayan kan? tidak
hanya menjaga lingkungan tetapi juga mangasah kreatifitas kita dalam
memanfaatkan sebuah peluang usaha.
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini