Setiap
tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau dengan
istilah bahasa inggris disebut World
Enviroment Day. Peringatan ini dimulai sejak tahun 1972 setelah ditetapkan
oleh PBB. Tiongkok ditunjuk sebagai tuan rumah perayaan Hari lingkungan Hidup.
World enviroment day tahun ini mengangkat
tema “Polusi Udara” yang memiliki makna yaitu mengajak seluruh penduduk di bumi
untuk berinteraksi dengan alam dan bersama sama mengurangi pencemaran udara
yang sedang menjadi pokok masalah lingkungan bumi ini. Dengan tujuan agar
mereka dapat memiliki rasa kesadaran dan keinginan hati untuk bergerak
melindungi dan menjaga bumi ini dari segala pencemaran lingkungan khususnya
udara. Hal ini dilakukan karena berbagai jenis polusi udara global yang makin
mengkhawatirkan dan mempengaruhi kesehatan manusia dan kondisi lingkungan bumi
ini.
Di sosial media, ramai dengan para
pengguna twitter yang menggunakan tagar #beatairpolution dan menjadi trending
topics di twitter. Ramainya partisipasi ini patut diacungi jempol pasalnya di
berbagai negara aktif melakukan kegiatan yang berkaitan dengan membersihkan
lingkungan.
Yang menjadi kabar buruk Jakarta
masuk kedalam 10 ibukota paling tercemar di dunia. Menurut Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, upaya melawan polusi udara di Indonesia dengan
memperbanyak taman dan jalur hijau, mengurangi polusi kendaraan bermotor dan
membangun trotoar. Pembangunan Infrastruktur transportasi juga sedang di
kembangkan di ibukota Jakarta seperti pembangunan LRT (Light Rapid Transit) dan
MRT (Mass Rapid Transit). Hal ini mendorong terwujudnya konsep pembangunan
fasilitas dan taman yang bersih dalam ruang publik.
Namun, pada tahun ini World Enviroment Day 2019, sangat bertepatan
dengan perayaan hari raya idul fitri 1440 H bagi umat islam di Indonesia.
Sehingga, partisipasi rata – rata penduduk Indonesia mungkin lebih
berkonsentrasi untuk merayakan lebaran dibandingkan untuk memperingati hari
lingkungan hidup. Diharapkan pada tahun berikutnya penduduk Indonesia akan
lebih aware terhadap lingkungan.
Karena lingkungan yang buruk akan menimbulkan resiko jangka panjang pada
keberlangsungan hidup kita. Bayangkan saja jika lingkungan kita akan terus
menerus seperti ini dengan tingkat polusi udara dan air yang terus meningkat
yang mana akan merusak ekosistem.
Dengan cara mudah untuk mengurangi
polusi udara dengan mencegah kebakaran hutan, menggunakan transportasi umum.
Serta yang tidak kalah penting yaitu mematuhi emisi gas buang untuk kendaraan
pribadi dan menggunakan bahan bakar yang labih ramah lingkungan.
-Riris Andriani P-
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini