Pendidikan sebagai sebuah
kata dengan beribu makna, ilmu bisa dicari namun moral harus dibentuk.
Pendidikan tak hanya soal ilmu pengetahuan, nilai, atau pun pelajaran. Namun
melingkupi sebuah cara untuk membangun masa depan manusia. Kemampuan
intelektual merupakan kemampuan berpikir secara luas, namun juga mendalam. Kemampuan
intelektual tak hanya didasarkan pada jenjang sekolah, namun juga dari
lingkungan hidup, melingkupi keadaan lingkungan sekitaran, seperti komunikasi
dengan sekitar contohnya dengan teman, keluarga, bahkan orang tak dikenal.
Sesungguhnya pengasahan intelektual akan selalu bisa dilakukan kapanpun dan
dimanapun, kemauan dan kebiasaan untuk berpikir akan menghasilkan manusia
cerdas yang dapat berpikir realistis, sesuai akan logika dan keadaan yang ada,
baik untuk jangka pendek ataupun jangka panjang. Namun manusia yang cerdas pada
hakikatnya akan menyadari betapa pentingnya memiliki moral yang baik, karena
moral dibangun dalam waktu panjang yang akan terus-menerus membentuk manusia
menjadi sosok yang berbudi luhur. Moral manusia akan terus teruji dan
terbentuk, tak ada akhir yang ada hanya perkembangan secara terus menerus akan
moral, namun moral yang dimiliki seseorang dimasa kini bisa saja mencermikan
bagaimana ia sebelumnya.
Lalu pentingkah
pendidikan moral dan intelektual? Jawabannya ada pada diri kita sendiri,
bagaimana hidup yang ingin kita jalani, dan masa depan yang kita ingin
dapatkan. Semakin banyak tujuan kebajikan kita dalam hidup maka semakin tinggi
pulalah keharusan kita dalam memiliki intelektual dan moral yang baik. Semakin
tinggi target yang dimiliki seseorang maka semakin tinggi pula persyaratan yang
ia harus miliki untuk mencapainya. Namun apabila yang ditanyakan adalah orangtua
jawabannya adalah penting, anak-anak tidak akan mengetahui kearah mana dan apa
keinginan mereka yang sebenarnya. Orangtua merupakan fasilitator pertama bagi
anak termasuk dalam hal pembangunan intelektual dan moral. Pengetahuan akan
menjadi dasar dari intelektual, dan sikap perilaku akan menjadi dasar dari
moral. Setidaknya hingga anak dapat benar2 menentukan keinginan dan peran serta
tujuan yang ingin diambilnya dimasa depan orang tua harus menjadi fasilitator
bagi anak dalam mengembangkan intelektual dan moralnya hingga standar tertentu.
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini