Mengawali tulisan ini dengan penuh suka cita, bahasan
pemilu, perang pemikiran guna dapatkan suara demi tercapainya kepentingan dari
masing-masing golongan. Negeri ini, negeri yang subur nan kaya, katanya. Tak
dapat dipungkiri semua kita miliki. Bukan jumawa, hanya optimis terhadap
kemajuan bangsa ini. Tentu sebagai suatu bangsa kita menginginkan pemimpin yang
begitu baik dari segala aspek serta bersih dari segala pandangan. Pemimpin tak
hanya butuh otak cerdas, kata-kata manis yang tersusun elok dalam setiap
pidato, menguasai seluruh bahasa, semangat menggebu-gebu, maupun image
anak bangsa lugu sederhana yang kemudian mencalonkan diri menjadi Presiden RI.
Bukan hanya itu, kejujuran dan rasa ikhlas merupakan harga mati untuk mereka
yang inginkan kursi nyaman di istana. Sudah lama bangsa ini menanti kemajuan.
Begitu haus kita akan kejayaan yang seharusnya kita miliki saat ini. Tahun ini merupakan
tahunnya rakyat Indonesia guna tentukan nasib di masa depan. Tak hanya 5 tahun.
Waktu singkat tersebut hanyalah waktu jabatan mereka di istana, tetapi
kebijakan mereka akan memengaruhi bangsa ini di masa depan. Pilihan kita adalah
penentu arah bangsa ini nanti.
Politik bersih adalah hal yang sangat diinginkan oleh
seluruh rakyat Indonesia khususnya mereka yang termasuk kategori pemilih. Apalagi
untuk mereka yang baru memilih pada tahun ini. Namun, sulit rasanya untuk
mencari kevalidan data, keaslian informasi, dan fakta sesungguhnya mengenai
masing-masing calon. Seluruh timses berjuang mati-matian agar bisa menangkan
pesta demokrasi tahun ini. Sulit untuk mengetahui apa sebenarnya tujuan mereka,
seberapa ikhlas kah mereka untuk memajukan bangsa ini, dan apakah mereka
orang-orang jujur? Entahlah. Berita bohong mengenai pemilu begitu cepat
tersebar bag virus mematikan yang bisa hancurkan kesatuan bangsa ini. Sedih
rasanya melihat mereka yang fanatik terhadap pilihan mereka sampai rela mengolok-ngolok
satu sama lain.
Seharusnya
mereka para penyelenggara pesta ini tak hanya menuntut rakyat untuk tentukan
pilihan. Tapi, sajikan data yang valid dan bersih tanpa keberpihakan ke kubu
manapun. Dan harusnya mereka tanggapi keinginan mahasiswa untuk berdebat di
lingkungan kampus. Bahkan, jangan hanya di lingkungan kampus, tapi di tengah
masyarakat luas. Meskipun banyak risiko keamanan yang mungkin menanti. Dan
benar apa kata mahasiswa-mahasiswa yang berorasi saat itu bahwa pesta ini
adalah milik seluruh golongan bukan hanya golongan atas. Sulit bagi mereka yang
tak miliki akses untuk berada dalam ruangan dingin namun panas tersebut. Besar
harapan untuk perubahan besar bagi bangsa ini di masa depan dari
terselenggarakannya pesta demokrasi ini. Selamat memilih dan jangan takut salah
akan pilihanmu. Semua amanah akan ada pertanggungjawabannya. Sekian.
- Moch. Farhan Fadilla -
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini