Setiap satuan kelompok masyarakat baik itu organisasi, instansi maupun bentuk-bentuk lainnya sangat membutuhkan seorang pemimpin. Pemimpinlah yang akan menjadi supir, mengendalikan mau kemana kelompoknya dibawa. Melalui pemimpin segala permasalahan dan/atau tugas dapat dipertanggungjawabkan. Namun, sosok ini tidak sedang masyarakat Universitas Negeri Jakarta rasakan.
Sudah seharusnya sebuah perguruan tinggi dipimpin oleh seorang rektor. Jika dianalogikan sebagai badan, maka rektor memiliki peran sebagai kepala. Lalu, bagaimana bisa sebuah badan hidup jika tanpa kepala? Tentu akan perlahan melemah. Inilah yang saat ini sedang masyarakat Universitas Negeri Jakarta rasakan. Kerinduan akan sosok rektor dikampus ini disebabkan oleh satu dan lain hal yang membuat rektor Universitas Negeri Jakarta terdahulu diberhentikan. Membuat kampus ini mengalami kekosongan kepemimpinan hingga memasuki 7 bulan.
Keinginan kami sebagai mahasiswa bersama-sama membangun kampus ini, membuka nurani kami untuk menuntut dan menjalankan aksi demi segera diangkatnya seorang rektor. Peresmian bangunan baru, penandatanganan ijazah merupakan sedikit contoh bagaimana seorang rektor kami butuhkan. Kerinduan kami ini, semata-mata ingin membuat Universitas Negeri Jakarta menjadi kampus pencetak generasi-generasi hebat dan terdidik secara intelektual yang nantinya sebagai penerus peradaban, layaknya gelar kampus kami yaitu kampus pergerakan intelektual.
- Retno Dwi Saputri -
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini