Tanggal 21 April selalu di belakang setiap pikiran wanita Indonesia. Tanggal membawa mereka kembali ke tahun 1879 ketika seorang wanita yang kuat bernama Raden Adjeng Kartini lahir di sebuah kabupaten bernama Jepara di Jawa Timur, Indonesia. Dia adalah pahlawan nasional Indonesia karena keinginannya untuk memperjuangkan pendidikan perempuan dan dia adalah orang pertama yang berjuang untuk itu.
Sebagai wanita Indonesia yang hidup di abad ke-19, hidup adalah hal yang kejam. Wanita tidak diizinkan untuk pergi ke sekolah, dipaksa menikah dengan orang asing. Anak-anak di bawah usia 12 tahun masih diperbolehkan menginjak pendidikan di sekolah. Akan tetapi setelah 12 tahun mereka tidak diperbolehkan lagi belajar di sekolah. Karena anggapan masyarakat dahulu perempuan hanya dapat bantu-bantu di rumah saja.
Ketika dia berumur 24 tahun, dia menerima proposal pernikahan yang diatur oleh ayahnya dan menikah dengan bupati Rembang bernama K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat sebagai istri keempatnya. Setelah menikah, pada 1903, untuk pertama kalinya, di dalam rumah ayahnya dan dengan bantuan pemerintah Belanda, ia membuka sekolah dasar pertama di Indonesia untuk anak perempuan Indonesia. Hanya masalah waktu sampai dia mendapatkan banyak murid dan berita tentang sekolahnya ada dimana-mana. Itu membuatnya menjadi pelopor pendidikan wanita di Indonesia dan pahlawan nasional negara itu. Beginilah orang-orang mendengar tentang Kartini yang berjuang untuk pendidikan perempuan dan mematahkan patriarki di abad ke-19.
Kami segenap keluarga BEM Prodi Akuntansi 2018 mengucapkan,
Selamat Hari Kartini 2018!
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini