Ramadhan tinggal hitungan jari nih. Bila dilihat, yang istimewa juga datangnya secara istimewa lho.. Iya kan? Nah, Bulan Ramadhan yang hanya hadir setahun sekali ini, jangan disia-siakan ya.
Seakan membangkitkan rindu yang ingin kembali fitrah, memperbaharui hati dan diri dengan itikad baik, meningkatkan ibadah dan kesabaran, berharap menuju kebaikan, dan semakin berkurang keburukannya walaupun sejatinya manusia tak kan luput dari kesalahan dan dosa adalah keinginan lumrah setiap umat islam. Dan masih banyak lagi. Di bulan yang suci, penuh berkah, dan fitrah ini menjadi ajang menuai tabungan pahala tuk akhirat kelak. Pasti sudah pada tahu kan apa saja keberkahan dan istimewanya bulan ini? Diantaranya yaitu dimana bulan turunnya Al-Qur'an, mengerjakan kebajikan akan mendapat ganjaran pahala yang berlipat, dan bulan dimana setan-setan dan jin-jin dibelenggu.
Eh tapi... Kok masih terjadi fenomena maksiat yaa disaat bulan suci telah hadir? Padahal setan-setan dan jin-jin itu dibelenggu kan? Hmm. Bahwa setan bukan hanya berbentuk makhluk halus nih, tetapi juga berbentuk manusia. Wow.
(Mari kaji QS. An-Naas), singkatnya dimana kerja setan (dari golongan jin dan manusia) itu berbisik menghasut ke dalam dada manusia (hati). Yaa jadi, akibat jika manusia berkawan dengan setan dan jin lalu kemudian datang Bulan Ramadhan dimana setan dibelenggu. Hal itu ibarat seperti air yang diaduk menggunakan sendok misalnya, dengan kecepatan tinggi kemudian sendok itu diangkat.. (Manusia sebagai air, setan dan jin sebagai sendok). Tahu apa yang terjadi? Air akan terus berputar mengikuti adukan sendok kan? Hingga pada saatnya, air itu pun berhenti bergerak dan kembali tenang.
Sama halnya, setan menghasut manusia agar mengikuti arusnya dalam mencari kawan untuk tinggal di neraka. Ketika setan dan jin tersebut dibelenggu sementara, maka manusia yang telah terbiasa melakukan kemungkaran akan tetap melakukannya karena setan dan jin telah berhasil menjadikan manusia buta akan melihat mana yang benar (baik) dan mana yang salah (buruk). Namun, bukan berarti kemungkaran yang manusia perbuat atas dasar bisikan setan itu bisa selamanya berjaya. Jika manusia itu sendiri menghendaki untuk berhenti dan selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mengharap ridho-Nya, maka, suatu keniscayaan kemungkaran dapat terhenti. Seperti air yang kembali tenang.
Mari jaga kemurnian bulan suci dengan menjadikannya suci yang hakiki. Jadi, inti dari penjelasan panjang kali lebar diatas adalah: jangan mau ya diaduk setan. Aamiin.
Reina Ayang
(Potensi Kestari)
Monday, May 22, 2017
Manusia Teraduk
About Badan Eksekutif Mahasiswa Prodi Akuntansi FE UNJ
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Prodi Akuntansi FE UNJ adalah Lembaga Eksekutif dalam lingkup Prodi Akuntansi di Fakultas Ekonomi UNJ. #KabinetSELARAS 2021
Related Posts:
Kepenulisan
Labels:
EduCorner,
Kepenulisan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini