[caption id="attachment_150" align="aligncenter" width="1024"] Dari kiri ke kanan : M. Yasser. A, SE., Akt., MM, Umma Sa’idah, Hestianna[/caption]
Mahasiswa Berprestasi dan serba-serbinya memang selalu menjadi pembicaraan hangat tiap tahunnya. Topik tentang Mahasiswa Berprestasi seakan tak pernah habis untuk dibicarakan. Mawapres, itulah singkatan Mahasiswa Berprestasi yang beken di kalangan mahasiswa. Sejak MPA, sudah bukan asing lagi jika nama Mawapres akan jadi yang sangat populer dikalangan mahasiswa baru. Karenanya, banyak dari mereka yang ingin menjadi Mahasiswa Berprestasi.
Secara formal, Mawapres bukanlah gelar yang bisa disematkan langsung kepada mahasiswa yang memiliki banyak prestasi. Ada banyak syarat administrasi dan lainnya untuk menjadi seorang mawapres. Mawapres akan diakui setelah mereka melalui dan memenangi berbagai rangkaian Seleksi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) dari mulai tingkat Fakultas, hingga Universitas. Hingar-bingar penyebaran informasi tentang pilmapres inipun sangat intens di berbagai macam sosial media, contohnya WhatsApp. Hal inilah pula yang pada akhirnya membuat atmosfer Pilmapres di FE khususnya semakin panas. Namun, panasnya persaingan mawapres, tidak membuat hubungan para calon Mahasiswa Berprestasi menjadi renggang. Sebaliknya, para calon mawapres selalu memberi semangat satu dengan yang lainnya.
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi di Fakultas Ekonomi telah terlaksana pada Jum’at, 24 Maret 2017 di Ruang Sidang lantai 8 Gedung RA Kartini. Acara yang dihadiri oleh 5 peserta seleksi Mawapres, para Juri, Mawapres FE tahun lalu dan puluhan audiens ini berlangsung dengan meriah sekaligus menegangkan. Acara ini juga diiringi decak kagum dari audiens yang hadir melihat segala prestasi, kemampuan dan ide yang dimiliki oleh Calon Mawapres. Perwakilan 2 orang sarjana (S1) dan 1 orang Diploma (D3) untuk membawa nama Fakultas Ekonomi di Pilmapres UNJ. Kedua orang hebat tersebut ialah Umma Sa’idah sebagai Mawapres Prodi S1 FE UNJ dan Hestianna sebagai Mawapres Prodi D3 FE UNJ.
Pada kesempatan kali ini, kita akan bersama mengenal lebih dekat dua orang dengan pencapaian luar biasa ini.
Umma Sa’idah, perempuan berhijab syar’i yang satu ini merupakan perantauan Bojonegoro. Umma adalah mahasiswa Akuntansi angkatan 2014. Saat ini, ia sedang menjalankan amanahnya sebagai Wakadept Edukasi BEM FE UNJ. Umma, begitu panggilan akrabnya, memang dikenal sebagai orang yang bersungguh-sungguh dalam berjuang. Tidak mengenal kata lelah dalam menggapai impian. “Umma adalah sebuah contoh dari sebuah kata tidak menyerah dan sebuah intuisi kuat untuk berani mencoba hingga berhasil” hal tersebut diutarakan oleh Akbar, partnernya saat menjalani amanah di lingkup BEM Prodi Akuntansi.
Motto hidup yang selalu dipegang oleh Umma adalah “Public Speaking bisa merubah hidup kamu” juga Q.S Muhammad ayat 7 yang intinya, siapa yang menolong agama Allah, akan ditinggikan derajatnya. Public Speaking adalah hal yang benar-benar dikuasai Umma, terbukti dari rentetan prestasinya yang lebih banyak berkenaan dengan public spekaing. Umma menjuarai setidaknya 4 kompetisi debat dan 1 kompetisi Internasional Karya Tulis Ilmiah. Bukan datang dengan sendirinya, keterampilan Umma dalam berbicara didepan umum, didapatkan dengan penuh kerja keras. Ia merubah sisi yang kurang baik dari dirinya, mencoba keluar dari zona nyamannya, hingga menemukan dirinya yang lebih baik, yakni seorang yang sangat pandai mengolah kata dalam berbicara.
Perjuangan Umma dalam Pilmapres ini sangatlah dirasa berat, memang sebanding dengan apa yang didapatkannya kini. Perjuangan dan air mata. Itulah yang disampaikan Umma saat ditanya perjaungannya di pilmapres.Ia juga membuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) sampai begadang, tidak hadir di kelas, sampai sakit satu minggu karena mempersiapkan berkas. Ia membuat gagasan aplikasi wisata halal di Indonesia yang akan mengantarkan Indonesia sebagai destinasi utama Wisata halal. Umma yang saat ini sedang melakukan persiapan menghadapi Pilmapres tingkat Universitas, sedang memersiapkan berbagai revisi KTI juga attitude untuk bekal karantina nantinya.
Tak jauh berbeda dengan Hestianna yang memiliki motto hidup “Jadilah yang terbaik diantara mereka yang baik. Dan jadilah yang terhebat diantara orang-orang hebat.” Melakukan apapun sebaik mungkin adalah fokus yang selalu ia lakukan. Sejalan dengan komentar salah satu orang terdekatnya, yakni Novi, yang pernah menjadi kadeptnya di Departemen Kaderisasi, “Dari segi kemampuan Hesti emang dasarnya cerdas ya, dari awal kenal pun keliatan kok kalau dia tipe yang memang begitu. Terus ternyata akademiknya memang baik. Keliatan juga dari cara ngomongnya, dia berani, dia pede, dia punya wawasan yg luas”.
Hesti, begitu ia akrab disapa, adalah mahasiswa D3 Akuntansi angkatan 2015 dan sedang menjabat sebagai Wakil Departemen Kaderisasi BEM Prodi Akuntansi. Dirinya merasa gelar Mawapres yang tersemat dalam dirinya adalah murni kehendak Allah, ia hanya berusaha yang terbaik. Dirinya berpendapat bahwa Mawapres itu bukan dia yang memiliki kelebihan, bukan dia yang hebat. Tapi dia yang mau berproses dan mau untuk mewujudkan segala mimpinya. Mawapres itu bukan soal hasil, tapi soal amanah yang bisa dijalankan sebaik mungkin. Prestasi yang didapatnya juga banyak dari bidang debat. Saat ini, dirinya sedang memperbaiki beberapa hal. Dan yang utama menurutnya ialah persiapan mental dan kepercayaan diri. Juga tidak lupa minta sama yang maha kuasa atas segala hal.
Saat ditanya mengenai dukungan dan respon orang tua, keduanya menyatakan hal yang hampir sama, yakni sangat didukung. Umma mengatakan, ibunya berpuasa dan senentiasa bershalawat untuk kemenangan dirinya. Hesti pun mengutarakan, bahwa orang tuanya sangat mendukung prosesnya sampai saat ini.
Dua quotes dari masing-masing Umma dan Hesti adalah “Keluar dari zona nyaman, coba hal baru, untuk akhirnya merubah hidup kalian” serta “Janganlah pernah takut untuk mencoba. Kegagalan bukanlah akhir dari sebuah perjuangan. Melainkan awal dari keberhasilan. Teruslah ukir segala mimpi, dan Wujudkan mimpimu itu. Karena, Meraih kesuksesan itu dari sekarang bukan nanti dan hanya sekedar angan-angan”.
Dari empat bidang yang akan diuji pada ajang Mawapres, yakni kemampuan berbahasa Inggris, IPK, Prestasi dan KTI, Umma berpesan kepada mahasiswa yang memiliki impian menjadi Mawapres, untuk menyiapkan KTI dari sekarang. Kembangkan keahlian berbahasa Inggris. Mahasiswa FE harus berlatih bahasa inggris, contohnya dengan 5 menit tiap hari, berbicara dengan berbahasa Inggris di kaca, atau cara lainnya. Meningkatkan prestasi juga adalah pesan Umma. Sedangkan pesan Hesti, Yakini mimpi kalian untuk menjadi seorang mawapres. Jangan pernah takut dengan segala kekurangan, karena mawapres itu bukan orang yang sempurna tapi orang yang mau berproses untuk menjadi yang terbaik.
Lantas, sudah siapkah kamu untuk menjadi Mawapres FE 2018?
Oleh : Alifia Sholiha
Sunday, March 26, 2017
Mengenal Lebih Dekat Sosok Mawapres FE dari Akuntansi. Siapakah Mereka?
Tags
# Postingan
About Badan Eksekutif Mahasiswa Prodi Akuntansi FE UNJ
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Prodi Akuntansi FE UNJ adalah Lembaga Eksekutif dalam lingkup Prodi Akuntansi di Fakultas Ekonomi UNJ. #KabinetSELARAS 2021
Related Posts:
Postingan
Labels:
Postingan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini